LEMBATA|VIVATIMUR.COM – Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mencatat ada dua kali letusan berupa abu vulkanik keluar dari kawah Gunung Ili Lewotolok yang berada di Pulau Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Letusan terjadi pada periode pukul 00.00-06.00 WITA Jumat 22 Maret 2024 dengan tinggi kolom abu 100-200 m dan warna asap putih dan kelabu.
Dengan intensitas tipis hingga sedang dan tinggi 50-75 m di atas puncak kawah.
Lelehan lava ke sektor selatan tenggara masih terus berlangsung.
Untuk diketahui terjadi 2 letusan dengan amplitudo : 28.2-31.3 mm dengan durasi 42-110 detik, sementara 73 kali hembusan dengan amplitudo2.6-27.4 mm dengan urasi : 14-477 detik.
Dan tremor non-harmonik berjumlah 6, amplitudo 3.7-8 mm, Durasi : 237-818 detik.
“Masyarakat yang bermukim di sekitar lembah atau aliran sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Ili Lewotolok agar selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya lahar yang dapat terjadi terutama di saat musim hujan,” kata Petugas Pos Pengamatan Gunung Ili Lewotolok, Stanislaus Ara Kian dalam laporan yang diterima Suara Lamaholot 22 Maret 2024.
Saat ini status Gunung Ile Lewotolok berada pada Level III (Siaga)
Ia menghimbau masyarakat di sekitar G. Ili Lewotolok maupun pengunjung/pendaki/wisatawan agar tidak memasuki dan tidak melakukan aktivitas di dalam wilayah radius 2 km dari pusat aktivitas G. Ili Lewotolok, dan masyarakat Desa Lamawolo, Desa Lamatokan, dan Desa Jontona agar selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya dari guguran/longsoran lava dan awan panas dari bagian timur puncak/ kawah G. Ili Lewotolok.
Masyarakat di sekitar G. Ili Lewotolok maupun pengunjung/pendaki/wisatawan serta masyarakat Desa Jontona dan Desa Todanara agar tidak memasuki dan tidak melakukan aktivitas di dalam wilayah sektoral selatan dan tenggara sejauh 3 km pusat aktivitas G. Ili Lewotolok, dan mewaspadai potensi ancaman bahaya dari guguran/longsoran lava dan awan panas dari bagian, selatan dan tenggara puncak/ kawah G. Ili Lewotolok.