LEMBATA|VIVATIMUR.COM – Yayasan Kroman Malaka (YKM) Cabang Lembata gelar Lounching Genova School Nusantara (GSN) dengan membagikan 1.380 nasi kotak dan makan malam bersama para pengungsi erupsi Ile Lewotolok.
Kegiatan kemanusiaan ini terjadi di posko utama kantor bupati lama dan di beberapa posko pengungsian seputaran sekretariat GSN Lembata yang beralamat di RT. 001, RW. 005 Lamahora, Kelurahan Lewoleba Timur, Kecamatan Nubatukan, Selasa (1/12/2020).
Dalam releasenya kepada vivatimur.com, Ketua Yayasan Kroman Malaka Adriana F. L. Seran, A. Md. Kep. memberikan apresiasi kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Lembata bersama SKPD, orang tua GSN, anak-anak GSN dan para aktivis serta para tutor di sembilan kecamatan di kabupaten Lembata yang telah dengan caranya sendiri menyukseskan kegiatan Lounching GSN ( Genova School Nusantara).
“Mari kita memulai dengan menyatakan diri bahwa kita ada dengan bakti nyata. Kegiatan louching hari ini kita lakukan dengan mengunjungi saudara kita yang menjadi korban erupsi gunung Ile Lewotolok yang adalah anggota GSN Lembata.
“Mari kita memberi untuk tanah kelahiran kita, kita membangun daerah dan negeri kita dengan niat dan hati yang tulus dan ikhlas,”ungkap Seran.
Sementara itu, pembina Yayasan Kroman Malaka Fridolin Berek, ST, di sela-sela kegiatan launching menjelaskan bahwa YKM sudah memulai kegiatan dari Tahun 2016 dengan membangun sekolah di desa Panama. Yayasan Kroman Malaka bergerak di empat bidang yakni ; bidang Pendidikan, Kesehatan, Lingkungan hidup dan budaya. Tetapi untuk sementara kita fokus pada pendidikan anak.
“Hari ini kita rencana untuk lounching, tetapi karena ada bencana erupsi Ile Lewotolok maka kita Lounching dengan aksi nyata yakni makan malam bersama para pengungsi di posko pengungsian. Tidak hanya posko pengungsian yang kita kunjungi tetapi juga rumah singgah pengungsi. Sasaran kunjungan kita antara lain; Kantor Camat Nubatukan, SMP Negeri 1 Nubatukan, Aula Kopdit Ankara, Kantor Lurah Lewoleba Tengah, Kantor Lurah Lewoleba Timur dan beberapa rumah warga di bilangan Kota Baru, Wangatoa, Lamahora dan beberapa rumah warga yang kita datangi,” terangnya.
“Intinya lounching untuk kabupaten Lembata sangat luar biasa karena langsung menyentuh sasaran yang tengah mengalami bencana. Tetap semangat buat orang tua GSN dan anak-anak GSN, mari kita bergandengan tangan demi membangun generasi kita yang lebih baik. Untuk pihak yang tidak suka dan menolak niat baik membangun generasi Lembata oleh YKM, inilah karya kami, kami berkarya bagi negeri dan daerah kelahiran terutama untuk tanah Lembata,” tegas Seran.
Kristo Watang sebagai orang pertama yang memperkenalkan GSN di Lembata bersama Goris Niman dan Idda Watun selaku Korwil Lembata dan Flores Timur sangat mengharapkan kerja sama dan dukungan dari pemerintah daerah untuk mewujudkan generasi Lembata yang lebih baik.
“Kami yang telah memulai dengan keringat dan air mata, mari kita menyiapkan generasi Lembata yang lebih baik dengan program yang sangat membantu orangtua dengan menyekolahkan anak sampai tamat SMU. Sesuai Data GSN Lembata sejak tahun 2016 sampai 2020 sudah 810 anak yang tergabung dalam GSN Lembata. Semoga dengan hadirnya 9 Tutorial di setiap kecamatan di Kabupaten Lembata GSN Lembata semakin menjangkau masyarakat kecil dan terpencil,” ungkap Kristo.
Di akhir lounching, Frodolin selaku Pembina mengucapkan proficiat dan terima kasih berlimpah buat Pemkab Lembata, Para Tutor, Aktivis, Orang tua, Anak-anak GSN, dan semua pihak yang telah membantu hingga kegiatan ini dapat berjalan demi misi kemanusiaan.
“Lembata Luar biasa dan saya yakin akan sangat berkembang demi generasi Lembata yang lebih baik,” terang Frodolin.
Hadir dalam launching, Korwil GSN Rote Ndao Gerson Haning. Ia terlibat langsung dalam aksi sosial bagi masyarakat yang terdampak Eerupsi Ile Lewotolok Kabupaten Lembata. (*/Lamak).