LEWOLEBA|VIVATIMUR.COM – Serangan hama ulat grayak terjadi di Kabupaten Lembata, NTT. Untuk itu, Dinas Pertanian dan dan Ketahanan Pangan Kabupaten Lembata terus melakukan antisipasi pengendalian lahan pertanian di 9 kecamatan yang ada di Kabupaten Lembata.
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Lembata drh. Mathias Beyeng, Rabu (13/1/2021) mengatakan, saat ini Kabupaten Lembata sedang mengalami serangan hama ulat grayak yang menyerang sejumlah tanaman jagung milik petani yang di kecamatan Nagawutung, Lebatukan dan Nubatukan.
“Untuk pengendaliannya, saya telah memerintahkan setiap penyuluh untuk berada di desa binaan masing-masing untuk memantau setiap kejadian yang ada, kita juga sudah melakukan kordinasi dengan provinsi untuk mendapatkan bantuan pestisida”, jelas Mathias Beyeng.
Selain itu, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Lembata terus melakukan pendampingan dan pelatihan dengan kelompok-kelompok tani untuk penggunaan pestisida nabati dengan bahan-bahan yang ada disekitar petani.
“Dan itu sudah kami lakukan, sejak bulan Desember 2020 kegiatan-kegiatan pengendalian dini itu sudah dilakukan oleh Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan. Saat ini obat sudah didistribusikan dan pengendalian yang bersifat lokal itu sudah dilakukan oleh petugas kami di kecamatan sekaligus pendataan”, ungkap Beyeng.
Menurut Beyeng, prinsip dasarnya adalah karena ulat grayak ini akan menghasilkan telur dalam jumlah yang sangat besar, maka prinsipnya perlu ada pengendali dini.
“Dan jangan sampai menunggu serangan besar dalam suatu kebun baru melakukan pengendalian, jadi ketika ada spot-spot kecil di dalam kebun langsung dilakukan pengendalian atau membasmi, entah itu dengan cara manual atau dengan pestisida nabati”, terangnya. (*/Bata)