LEWOLEBA|VIVATIMUR.COM – Pandemi Covid-19 yang sudah hampir satu tahun terjadi benar-benar berdampak luas, terutama dalam sektor usaha dan tak terkecuali terhadap pedagang bunga hias. Mereka merasakan betul sulitnya berjualan di era pandemi ini.
Salah satu pedagang bunga hias Hironima Veronika Leni (38) warga Wangatoa, Kelurahan Selandoro, Kecamatan Lebatukan Kabupaten Lembata tetap bertahan jual bunga hias dalam setahun tahun terakhir. Tanaman yang dikemas menggunakan pot, polibag dan pot plastik ini di awal pandemi covid-19 banyak yang menyukai.
Beragam jenis bunga hias yang didatangkan dari Batu Malang Jawa Timur, ia tanami di lahan seluas kurang lebih 20 meter persegi tersebut. Selain Kegiatan rutin dalam setiap harinya sebagai seorang Aparatur sipil negara (ASN), Hironima Veronika Leni menggeluti usahanya sebagai perajin atau pembudidaya bunga hias tersebut. Ada bermacam jenis bunga terdiri dari jenis daun dan bunga hias.
Alumni API Jogjakarta ini menyediakan ratusan pot bunga berukuran kecil dia persiapkan di dalam bagunan yang hanya beratapkan plastik dan dinding terbuat dari jaring khusus untuk bunga.
Jenis bunga yang ada dijual Ibu tiga anak ini adalah, jenis bunga Aglenoma, antara lain: aglonema, lipstik, aglonema snow white, aglonema Red Sumatra, aglonema Red anjamani, aglonema Dut anjamani.
Selain Aglenoma, ada bunga puring apel, puring kirana, puring susu, puring kura, puring apel lipstik, puring lele, puring bor, puring koi, puring apel logam dan puring kuning telur.
Juga tersedia 30 jenis mawar dengan 50 warna. Ada model kaktus, calatea, gelombang cinta, bogenvill biasa, dan bogenvill hasil sambung campuran dengan 9 jenis warna.
ada tersedia juga anggrek, brokoli, bromelia import dan lokal, adenium, bunga vinca, bunga valentine, bunga keladi, bunga Asoka import dan lokal dan masih banyak jenis lainnya.
Ibu Erny Leni sapaan akrabnya juga membeberkan proses menaman dan merawat bunga cukup sederhana, tidak hanya memasukan bibit bunga ke dalam pot yang berisikan tanah bercampur bokasi, namun butuh kesabaran dan ketekunan.
“Sudah hampir 1 tahun saya bergelut di bunga hias seperti ini, lumayanlah ketimbang tidak ada pemasukan sama sekali,” ujarnya.
Mediasi tanam bunga hias seperti ini sangatlah mudah, hanya tanah dicampur bokasi. “Sebenarnya, tanah dicampur bokasi saja sudah cukup”, katanya.
Untuk harganya sendiri lanjut Erni Leny, jenis bunga mawar dijualnya Rp25 ribu, sedangkan bunga yang tersedia dalam pot di jual dengan harga Rp35 ribu- Rp75 tergantung ukuran dan model pot bunga.
Sedangkan bunga Red Sumatra dibandrol dengan harga Rp350 ribu/pot karena bunganya masih langka.
Menurutnya, dalam satu tahun ini ia bisa menjual ratusan pot berbagai jenis bunga lainnya.
“Alhamdulillah hampir setahun ini, bisa menjual sebanyak ratusan pot”, bebernya.
“Pesanan bunga saat ini datang dari kota Lewoleba juga dari Kalikasa, terbanyak memesan bunga mawar. Saya melibatkan anak-anak sekolah dalam menghantar bunga ke pelanggan, kita saling membantu.
Istri Stef Tapobali ini juga mengajak masyarakat menggunakan internet dan media sosial (medsos) untuk hal-hal bersifat positif.
“Jika dimanfaatkan dengan baik, medsos bisa untuk kepentingan bisnis dan menyebarkan hal hal-hal bermanfaat,” ungkapnya. (*/Bata)