MAUMERE|VIVATIMUR.COM –Badan Eksekusi Mahasiswa (BEM) IFTK Ledalero kabupaten Sikka menilai pembangunan geotermal Poco Leok di kabupaten Manggarai, NTT menjelma jadi nestapa.
Pembangunan yang mestinya berorientasi pada bonum communae, justru menjadi bencana yang mengancam ruang hidup warga Poco Leok.
Tidak berhenti disitu, pembangunan sebagai sebuah kebijakan publik yang mestinya melibatkan proses deliberasi justru memarjinalisasi dan mendikriminasi suara warga Poco Leok.
Hal itu terekam jelas dalam kejadian pada Rabu, 2 Oktober 2024, di mana sejumlah warga sipil dan jurnalis mendapat tindakan represif dari aparat keamanan yang terdiri dari TNI, Polisi dan Pol PP.
BEM IFTK Ledalero menilai kejadian ini tentu saja merusak demokrasi dan merobek identitas Indonesia sebagai negara hukum.
Ketua BEM IFTK Ledalero, Thomas V. K. Sahputra dalam pernyataan sikapnya yang diterima awak media, Jumat, 4 Oktober 2024 malam mengatakan:
1. Meminta Pemerintah Kabupaten Manggarai dan pihak PLN untuk segera menghentikan proyek geotermal Poco Leok.
Bahaya destruktif dan resistensi dari warga Poco Leok atas proyek ini adalah tanda ketidaksetujuan atas keberlangsungan proyek geotermal ini.
2. Meminta KfW (Bank Pembangunan Jerman) untuk menghentikan pendanaan proyek geotermal Poco Leok.
3. Mengutuk keras tindakan brutal dan biadab aparat keamanan yang terdiri dari TNI, polisi dan Pol PP terhadap jurnalis dan warga Poco Leok.
4. Tindakan represif dari aparat keamanan ini adalah bentuk pengangkangan terhadap UU Kebebasan Pers No. 40 tahun 1999 dan kebebasan berpendapat sebagaimana tercantum dalam pasal 28 E ayat 3 UUD 1945.
5. Kami juga meminta semua pasukan baik TNI, polisi dan Pol PP untuk ditarik mundur dan menghentikan tindakan represif dan intimidatif terhadap para jurnalis dan warga Poco Leok.
6. Menindak tegas aparat keamanan yang melakukan tindakan represif terhadap jurnalis dan warga Poco Leok dan memberikan perhatian terhadap para korban.
Demikian pernyataan sikap BEM IFTK dan segenap mahasiswa IFTK Ledalero. Mari berjuang bersama demi keadilan bagi warga Poco Leok. Save Poco Leok, Save Nature.***